Sejarah dan Potensi Uji Banding Antar Laboratorium oleh Badak LNG

 


Istilah uji banding antar laboratorium bagi badak LNG bukanlah barang baru. Sudah lebih dari 4 dekade Laboratorium Badak LNG ikut dalam uji banding antar laboratorium. Tercatat pertama kali Laboratorium Badak LNG mengikuti uji banding antar Laboratorium LNG di tahun 1979. Ya, hanya selisih 2 tahun setelah tetesan perdana LNG di kilang Bontang. Suatu perusahaan di belantara kaltim pada waktu itu sudah berani mengikuti uji banding antar Laboratorium. Pesertanya dari mana? Peserta yang ikut dalam uji banding antar Laboratorium di tahun 1979 ini bukan sembarangan. Tercatat ada saudara dekat Badak LNG yaitu Arun LNG (Pertamina), dan perusahaan – perusahaan terminal penerima LNG di Jepang seperti Chita (Chita Electric), Senboku (Osaka Gas), Himeji (Kansai Electric), dan Tobata (Kitakyushu LNG). Uji banding antar laboratorium ini bertujuan untuk memenuhi tuntutan kontrak jual beli LNG Indonesia – Jepang 1973 dan sebagai jaminan kualitas pengujian LNG di terminal pembeli dan penjual.

Uji banding antar Laboratorium tersebut diberi nama All Terminal Correlation Test (ATCT). Kegiatan ini berlangsung 3 tahun sekali hingga 2020. Seiring berjalannya waktu, perusahaan terminal penerima LNG yang ikut dalam uji banding ini semakin bertambah. Diantaranya adalah Yokaichi (Chita Electric & Toho Gas), Himeji (Osaka Gas), Chita (Toho Gas), Oita (Oita LNG). Dari hasil uji banding antar Laboratorium tersebut, Badak LNG selalu mendapatkan hasil yang memuaskan. Hal ini membuktikan bahwa kualitas Laboratorium Badak LNG setara dengan Laboratorium Gas di Jepang. Ya, sebagai orang Indonesia kita patut berbangga bisa menyamai kualitas negara yang selalu ranking 3 besar dalam ekonomi dunia, Jepang.

Tidak hanya negeri Sakura, di tahun 1988 seiring mulai dikirimnya pengapalan LNG perdana ke Korea Selatan dua tahun sebelumnya. Maka, negara Gingseng tersebut juga “menantang” Laboratorium Badak LNG untuk membuktikan kualitasnya sejajar dengan Laboratorium Korea. Bertajuk sama, ATCT diselenggarakan 2 tahun setelah pengapalan LNG ke Korea Selatan. Kali ini kota – kota terminal LNG seperti di Pyeongtaek, Incheon, Tongyeong, Samcheok yang semuanya di bawah bendera Korea Gas (KOGAS) menjadi peserta.

Mendekati tahun 90an, tepatnya 1991 negara asia timur lainnya yaitu Taiwan mulai melakukan uji banding antar laboratorium dengan Badak LNG. Seiring dengan dimulai pula pengapalan LNG ke negara yang mempunyai nama lain Cina Taipei tersebut. Terminal – terminal LNG yang terlibat adalah Yung-An & Taichung. Keduanya di bawah koordinasi Chinese Petroleum Corporation atau biasa disingkat CPC.

 Dengan mengadakan uji banding dengan tiga “macan asia” tersebut. Tentu Badak LNG sebagai wakil Indonesia mempunyai pengalaman yang mumpuni dan sudah diakui oleh negara – negara Asia Timur.

Sukses dengan uji banding antar Laboratorium yang dilakukan dengan pembeli LNG di bagian bisnis hilir LNG. Badak LNG kembali melakukan uji banding antar Laboratorium pada bagian hulu bisnis LNG. Berawal dari forum East Kalimantan Gas Coordination Meeting (EKGCM) yang anggotanya merupakan seluruh produsen dan konsumen gas alam Kalimantan Timur. Tercetuslah suatu forum antar Laboratorium Gas Kaltim yang bertujuan untuk menyamakan kualitas pengujian gas alam di masing – masing Laboratorium tersebut. Tajuk yang dipilih adalah Inter Laboratory Meeting (ILM). Kegiatan utama dari ILM ini adalah uji banding antar Laboratorium Gas Alam. Apa yang menjadi pembeda dengan ATCT? Perbedaannya adalah sampel yang diuji, perhitungan statistik, dan tentu saja pesertanya sebagai pemegang kepentingan. Kegiatan ILM dilakukan 3 bulan sekali dan masih bertahan hingga saat ini.

Peserta awal ILM tahun 1995 adalah Badak LNG, Pupuk Kaltim, Virginia Indonesia Company (VICO), Chevron Lawe - Lawe, Total EP Indonesie (TEPI). Memasuki era tahun 2000an, peserta ILM semakin bertambah dengan semakin bertambah pula ragam industri petrokimia di Kaltim. Adapun perusahaan yang turut bergabung ke ILM adalah Kaltim Methanol Industri (KMI), Kaltim Pasifik Amonia (KPA), Kaltim Parna Industri (KPI). Memasuki dekade ke dua ILM, terdapat pendatang baru yaitu ENI Indonesia sebagai produsen gas alam baru di Kaltim. Terdapat pula perubahan – perubahan anggota ILM yang sebagian besar karena pengambil alihan aset seperti KPA oleh PKT, TEPI oleh Pertamina Hulu Mahakam (PHM). Chevron oleh Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT), dan VICO oleh Pertamina Hulu Sanga – Sanga (PHSS).

ATCT dan ILM masih berlangsung hingga saat ini. Badak LNG telah menjaga reputasi kontrol kualitas LNG dan Gas Alam bersama – sama dengan mitra domestik dan internasional. Namun, apakah Badak LNG bisa memanfaatkan kemampuannya untuk selangkah lebih tinggi? Seperti menjadi penyedia uji banding antar Laboratorium?

Dengan serangkaian pengalaman yang dimiliki oleh Laboratorium Badak LNG tentang uji banding antar laboratorium. Tentunya bukan mustahil Laboratorium Badak LNG juga menjadi penyedia uji banding antar laboratorium dan menerapkan ISO 17053 pula. Mengingat semakin berkembangnya potensi industri berbasis gas alam di Kalimantan Timur.

Badak LNG menjadi rujukan sebagai petugas pengambil contoh (PPC) Gas Alam yang kompeten. Pada 2015, LEMIGAS tercatat pernah melakukan studi banding ke Badak LNG untuk kompetensi petugas pengambil sampel Gas Alam. Hal ini bukan tanpa sebab, Badak LNG telah menjadi PPC dalam ATCT beberapa kali dan sebagian besar PPC dalam ILM. Studi banding yang dilakukan LEMIGAS-pun ternyata mempunyai alasan tertentu, LEMIGAS ingin sertifikasi ISO 17043.

Badak LNG menjadi rujukan sebagai petugas pengambil contoh (PPC) Gas Alam yang kompeten. Pada 2015, LEMIGAS tercatat pernah melakukan studi banding ke Badak LNG untuk kompetensi petugas pengambil sampel Gas Alam. Hal ini bukan tanpa sebab, Badak LNG telah menjadi PPC dalam ATCT beberapa kali dan sebagian besar PPC dalam ILM. Studi banding yang dilakukan LEMIGAS-pun ternyata mempunyai alasan tertentu, LEMIGAS ingin sertifikasi ISO 17043.

Potensi Badak LNG menjadi penyedia uji banding antar laboratorium khususnya di bidang LNG dan gas alam terbuka lebar. Dengan melihat kompetensi, pengalaman, dan pengakuan yang telah didapatkan oleh Laboratorium Badak LNG. Sejatinya, hal ini akan semakin mengukuhkan tagline Badak LNG untuk menjadi LNG Center of Excellence menjadi 


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sejarah dan Potensi Uji Banding Antar Laboratorium oleh Badak LNG"

Post a Comment