Proses Umum Pembuatan Urea di Pupuk Kaltim

Nah kali ini kita akan kembali membahas proses produksi produk ekspor dari kota kelahiran saya di Bontang. Bagi yang suka tanam - menanam pasti sudah tidak asing dengan istilah Urea. 

Apa itu Urea? Urea adalah pupuk berbasis Nitrogen yang diproduksi dengan mereaksikan amoniak (NH3) dengan karbon dioksida (CO2) yang menghasilkan karbamat (NH4COONH2) dan dari karbamat menjadi Urea (CO(NH2)2) + air (H2O). Proses ini disebut dengan proses Bosch-Meiser yang dikembangkan pada tahun 1922.

Urea sendiri memiliki fungsi membuat tanaman lebih hijau, mempercepat pertumbuhan tanaman dan meningkatkan kandungan protein tanaman.

Diagram Alir Proses Pembuatan Urea di Pupuk Kaltim
1. Sintesis

Unit Sintesis di Pupuk Kaltim

Unit ini berfungsi sebagai pengkonversi urea dari reaktan karbon dioksida dan ammonia. Ada dua reaksi yang terdapat pada reaksi ini yaitu reaksi pembentukan amonium karbamat dan reaksi pembentukan urea. Kedua reaksi ini saling berkaitan dan berurutan. Dalam reaktor, umpannya adalah amoniak yang bercampur dengan karbamat dan CO2. Di dalam reaktor terjadi pembentukan karbamat yang bersifat cepat dan eksotermis (menghasilkan panas). Sementara reaksi pembentukan urea dari karbamat juga berlansung dengan sifat lambat dan endotermis (membutuhkan panas). Reaksi pembentukan karbamat secara langsung akan mensuplai panas yang dibutuhkan reaksi pembentukan urea. Reaksi yang terjadi adalah:

2NH3 + CO2 -> NH4COONH2

NH4COONH2 -> CO(NH2)2 + H2O


2. Dekomposisi

Unit Dekomposisi di Pupuk Kaltim

Unit ini berfungsi sebagai pemurnian urea dari karbamat, CO2, NH3, dan air yang tidak bereaksi di unit sintesa. Pemurnian terjadi di dua alat utamanya yaitu HP Decomposer dan LP Decomposer. Di dalam unit ini, karbamat yang tidak terkonversi menjadi urea akan dipisahkan dengan urea. Metode pemisahaannya menggunakan panas, sehingga reaktan dan produk urea akan terpisah. Produk utama dari unit purifikasi adalah urea dengan kemurnian tinggi. Dan sebagai produk sampingnya adalah karbamat, amoniak, dan karbon dioksida yang berfasa uap yang akan menuju unit recovery (pemulihan). 

3. Pemulihan

Unit ini berfungsi sebagai pengembalian kembali reaktan yang tidak terkonversi pada unit sintesa. Umpan dari unit pemulihan berasal dari unit dekomposisi dan unit sintesa. Larutan amonia, karbon dioksida, dan karbamat akan  didinginkan sehingga reaktan tersebut terkondensasi. Unit ini akan mengembalikan reaktan tersebut ke umpan unit sintesa untuk dikonversi kembali menjadi urea. Unit ini mempunyai produk samping berupa air limbah yang akan diproses di unit pengolahan air limbah


4. Konsentrasi

Unit Konsentrasi di Pupuk Kaltim


Unit ini berfungsi sebagai pemurnian terakhir sebelum urea terbentuk sebagai padatan. Di unit ini, urea dan air akan dipisahkan dengan menguapkan air. Penguapan dilakukan dengan menaikkan temperatur dan menurunkan tekanan. Produk dari unit konsentrasi merupakan urea 99% yang siap diumpankan ke unit granulasi / priling. Unit ini mempunyai produk samping yaitu uap air bersama sebagian kecil reaktan yang tidak terkonversi. Uap air ini akan menjadi umpan unit Pengolahan air limbah.

5. Granulasi / Priling

Unit Prilling di Pupuk Kaltim
Unit Priling di Pupuk Kaltim


Unit ini adalah unit terakhir di pabrik urea. Unit ini mempunyai umpan dari unit konsentrasi. Urea 99% akan masuk ke dalam granulator yang akan memadatkan urea tersebut menggunakan udara panas bertekanan. Unit ini mempunyai sistem recycle yaitu urea granul yang sudah terbentuk akan diumpankan kembali ke dalam granulator bersama dengan urea konsentrat cair. Urea granul kemudian diratakan ukurannya dan kemudian masuk ke dalam gudang penyimpanan dan siap untuk dikemas dan dipasarkan.

Baiklah, itu tadi gambaran proses umum pembuatan Urea di Pupuk Kaltim. Jika para pembaca sekalian ingin memberikan komentar, saran, pertanyaan, ataupun koreksi, jangan sungkan untuk mengetikkan di kolom komentar. Terima kasih!


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Proses Umum Pembuatan Urea di Pupuk Kaltim"

Post a Comment