Resusitasi Jantung dan Paru (RJP)

Holla Bloggers.

Kali ini saya akan sharing tentang ilmu yang baru saya dapatkan. Ilmu ini terkait dengan penanganan dalam kasus darurat dan mendesak. Mungkin anak PMR (Palang Merah Remaja) udah familiar dengan apa yang dinamakan dengan RJP (Resusitasi Jantung & Paru). Tapi bagi saya ini sesuatu yang baru, menarik, dan tentunya bermanfaat.

RJP atau Resutisasi Jantung & Paru

Candra Aditya Wiguna
saat praktek RJP menggunakan boneka peraga
Apa itu RJP? RJP adalah serangkaian metode yang dilakukan dalam kondisi darurat dan mendesak untuk menolong korban yang tidak sadar dan atau tidak terdapat nadi atau nafas. Metode RJP terdiri atas kompresi dada dan bantuan pernafasan.

Metode standardnya terdiri dari tiga step:

Metode ABC:

A = Airways, artinya adalah buka jalan pernafasan korban dengan metode head down chin up yaitu menekan kepala dan menaikkan dagu.
B = Breathing, artinya adalah memberikan pernafasan buatan kepada korban.
C = Circulation, artinya adalah memberikan sirkulasi darah buatan dengan cara menekan (kompresi) ke arah dada bagian tengah.

Pada korban yang ditemukan dengan keadaan tidak sadar, maka metode yang dilakukan secara terbalik, yaitu mulai dari CAB. Jadi regulasi terkini yang paling penting adalah berikan sirkulasi buatan dulu ke korban.

Tahapan - tahapan jika menemukan korban yang akan dilakukan RJP adalah:

Identifikasi 
 
1. Kenali lokasi korban dan kenali kemungkinan bahaya sekitar yang dapat membahayakan korban dan penolong. Jika ada, maka singkirkan terlebih dahulu atau bawa dan menghindar.
2. Berusaha sadarkan korban dengan menepuk lengan atas atau pundaknya dan panggil namanya jika kenal.
3. Jika korban tetap tidak sadarkan diri. Cek nafas dan nadi dengan metode look, listen, and feel. Dengan cara mendekatkan telinga kita ke hidung korban sekaligus cek nadi cortis (nadi di leher).
4. Jika tidak terdapat nadi dan nafas, telepon rumah sakit untuk mengirimkan ambulance dan segera lakukan RJP.

Mulai RJP

5. Pastikan lokasi jantung korban dengan mengambil garis tengah tulang dada dan kedua puting korban.
6. Lakukan metode C = Circulation, kompresi ke titik tersebut sedalam 4 - 5 cm sebanyak 30 kali dengan kecepatan sekitar 120 kompresi/menit.
7. Lakukan metode A = Airways, tekan kepala korban dan naikkan dagunya sehingga jalan pernafasannya terbuka.
8. Lakukan metode B = Breathing, berikan nafas buatan kepada korban dengan meniupkan udara sebanyak 2 kali.
9. Ulangi siklus tahapan 6 sampai 8 sebanyak 5 kali.
10. Cek nadi korban, jika masih tidak ada, ulangi step 9 sampai ambulance datang.

Metode RJP penting dilakukan mengingat golden minute dari korban kecelakaan yang tidak sadarkan diri, tidak bernafas dan jantung berhenti adalah sekitar 6 - 8 menit lewat daripada itu jika tidak ada penanganan awal seperti RJP maka kecil kemungkinan korban akan selamat. Dengan melakukan RJP sebagai tindakan darurat dan mendesak maka kita bisa saja menyelamatkan korban atau memperbesar kemungkinan korban akan selamat.

Demikian sharing dari saya, jika pembaca ingin memberikan masukan ataupun pertanyaan, sila diketikkan di kolom komentar.

Terima kasih.

Salam hormat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Resusitasi Jantung dan Paru (RJP)"

Post a Comment